Selasa, 05 Juni 2012

Review Titanic versi 3D








Titanic merupakan sebuah film yang mengukir sejarah sangat besar. Pada awal bulan april serempak film ini tayang di bioskop-bioskop seluruh indonesia sekaligus memperingati 100 tahun tenggelamnya kapal Titanic dengan versi 3D walaupun tidak banyak perubahan alur cerita namun tetap saja dapat membuat penontonnya terhayut kedalam film tersebut. Dalam versi 3D Ini kita seolah-olah berada di dalam kapal dan merasakan ketegangan ketika pesawat tersebut akan tengelam. James Cameroon ingin mengulanggi kesuksesannya kembali.

Pemambahan cerita Titanic ini yaitu karakter Paxton dan krunya yang mengeksplorasi sisa-sisa air dari Titanic untuk mencari liontin biru yang dipakai Rose yang hargannya tidak ternilai. kala itu Rose (Gloria Stuart), yang sekarang sekitar 100 tahun datang ke tempat Paxton untuk mengatakan bahwa ia adalah pemilik kalung tersebut dan berbagi kisahnya untuk bertahan hidup pada detik-detik tenggelamnya Titanic..



Flashback, Rose menceritakan peristiwa  sebuah bencana kapal karam,merenggut 1500 nyawa manusia dan mengubah nasib keluarga yang tak terhitung banyaknya. Kapal pesiar mewah raksasa bertenaga uap sepanjang 269 meter yang dibuat Inggris ini,adalah kapal terbesar ketika itu. Kapal Titanic ini terkenal dengan konstruksi bajanya yang kokoh, karena itu diklaim sebagai kapal yang tidak bisa tenggelam. Dalam pelayaran perdananya dari Southampton, (Inggris) ke New York (Amerika). Kapal Titanic menabrak sebuah gunung es besar di Grand Banks, Newfoundland. Badan kapal mengalami kerusakan parah, ribuan ton air laut merembes ke palka kapal. Hingga akhirnya tenggelam setelah badan kapal terpotong 2 dari tengah. karena sekoci penolong jumlahnya tidak mencukupi, maka hanya sekitar 700 orang yang tertolong di antara 1311 penumpang dan 897 Awak kapal yang berada di atas Titanic tersebut.

Titanic versi  3-D benar-benar membuatnya tampak baru dalam beberapa hal. Kostum terlihat lebih halus, , air mengalir terasa lebih cepat dengan gaya Winslet yang penuh semangat dan kekanak-kanakan, DiCaprio yang amau menawan. Pada saat menontonnya saya merasa  satu dari mereka karena efek dari kacamata 3D begitu akrab dengan lagu film, My Heart Will Go On. Setelah menonton Film ini saya terjebak berhari-hari. Di dalam benak saya masih merasakan aura film Titanic.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar